LARI TERUS MENCAPAI KEMENANGAN
JOGED TERUUUUUUUUUUUUUUUUUUU SAMPAI PAGI
IEU HARTINA "I LOVE YOU"
ASYIIIIIIIIIIIKKKKKKKKKK
DOA YUK
PUNCAK CIPANAS TEMPO DOELOE
KOLEKI GERARDUS OFS
ISTANA PRESIDEN DI CIPANAS 1740FOTO INI DIAMBIL PADA TAHUN I879
SEBELUM GEMPA
K ETERANGAN MENYUSUL YAH
JALAN MENUJU ISTANA CIPANASCIMACAN
ISTANA CIPANAS THN 1840
YANG INI SIH YANG SEKARNG THN 2010
JEMBATAN SUNGAI CIGUNDUL HANJAWAR
MENUJU CILOTA PUNCAK THN 19O2
PUNCAK PEKEBUNAN TEH TAHUN 1901
PUNCAK 1898
PUNCAK PASS 1896
ELEUH - ELEUH
AYA NAON IEU TEH?
AA CEPOT BINGUNG YEUH.........!
AKANG CEPOT ETA TEH NUJU
DEMO DI CIANJUR MEUREUN?
NAHA LOBA NU KORUPSI KITU.....?
SUMUHUN AKANG CEPOT ANU KASEP TEA
SANG ISTRI DAN MONIKNYA YANG SETIA MENDAMPINGI PENULIS.
DALAM POSE SEREN TAUN DESA CIGUGUR, KAB. KUNINGAN
MUNGKINKAH AKAN MEWARISI BUDAYA SUNDA DARI KAB. KUNINGAN
DAN KAB. CIANJUR
Beliau ini terdampar di Sindanglaya, Cipanas Kabupaten Cianjur, pada tgl 12 Juli 1954, di asrama Santu Jusuf sekarang Panti Asuhan Santo Yusuf Sidangjaya.
Beliau ini dilahirkan di Rantepao sukuTanatoraja Sulsel, dengan bapak dari Herpen Holand.
Karena situasi perang kemerdekaan Clas II keluarga ini hijrah ke Bandung, karena ayahnya yang militer Belanda, dipindah tugaskan ke Bandung, dan menetap di Cianjur, sebulan setelah beliau lahir, dan mengalami perpindahan ke Cianjur, beliau ini mengalami sakit parah dan dibawa kepastor di Gereja Katolik Joglo {sekarang Gereja St Petrus Paulus)memang ibu beliau Katolik Toraja dan ayahnya Protestan, dan pastor membaptisnya, kata ibu beliau seminggu setelah dibaptis, beliau berangsur-angsur penyakitnya hilang.
Karena situasi Republik ini masih suasana panas,dan ditambah pemberontakan Kartosuryo, di Jawa Barat dengan DI nya, serta ayah beliau diusir dari negeri ini, atas prakasa Pater Heitkoning OFM, Zr Cousenseus FMM, dan Pater Sutono OFM (yang baru sebulan ditahbiskan jadi Pater), beliau ini dimasukan ke asrama Santo Yusuf Sindanglaya, sampai tahun 1961
Pada tahun 1961 beliau ini di ambil kembali oleh ibunya, dan tinggal di Bandung, bersama pengganti ayah kandungnya, yang juga orang Belanda lagi, dari Malang Jawa Timur, (rupanya ibunya seneng buanged sama orang Belanda)
Atas prakasa Pater Felix Booss OFM dan Pater Kohler OFM serta MGR Nicolaus Geise OFM
beliau kembali ke PA Santo Yusuf Sindanglaya, dan dititipkan di Biara Santa Klara, yang aduh hai
bangunannya masih serba bilik dan kuno, sekarang sih sudah bagus.
Pada waktu itu Sindanglaya Cipanas, Pacet belum ada perubahan yang berarti, masih berhutan, sawah luas,dan penghasil bunga-bungaan untuk Bogor dan Jakarta.
Hawa masih sangat dingin bila dibanding dengan kota Bandung atau Cianjur.
Beliau ini tidak berani mandi pagi, karena dinginnya air, paling mandi jam 11 siang itupun berenang di kali (anak sungai dari Cimacan) bersama teman2nya di asrama. Kalau musim hujan mandinya bisa libur deh.
Cipanas tempo doeloe masih dirasa di tahun 1950an, serta suasana masih memakai disiplin Belanda.
Konon kabarnya P.A.Santo Yusuf adalah sisa2 dari HOTEL SINDANGLAYA dari orang Belanda
yang didirikan pada bulan Desember 1923.(makam pendiri Hotel ini masih ada di Paragajen Cimacan) pada jaman penjajahan Jepang Hotel Sindanglaya di hancurkan oleh tentara Jepang.
Pada waktu itu kami masih mengalami salah satu restaurannya digunakan tempat makan,belajar dan bemain, kini sudah dirombak dan sekarang dipakai untuk bengkel P.A.Santo Yusuf.
Serta ruang tonil (sandiwara) istilah kerennya aula, digunakan untuk ruang tidur,pernah berfungsi sebagai gereja Katolik Paroki Santo Yusuf Sindanglaya. Kini Gereja paroki berpusat
di Paroki St. Maria Para Malaikat Cipanas
Kini ruang tonil sudah disulap menjadi aula dan lapangan badminton, serta ruang sandiwara masih juga dipertahnkan, untuk acara tertentu bagi acara anak2 panti dan umum.
belum selesai nanti ada waktu mau diselesaikan lagi mau buka facebook dulu ah
makasih info photo2nya izin save dan sebarkan ya buat pengetahuan warga cipanas juga hehe
BalasHapus